Monday, May 5, 2014
Tulisan 2 : Impian Setelah Lulus Kuliah
Impian saya setelah lulus dari gunadarma ini adalah mendapatkan pekerjaan yang mapan dan gaji yang besar sehingga saya dapat membuat usaha dari hasil kerja saya sendiri ... rencana saya saya mau membangun sebuah usaha di bidang olahraga dan bidang kuliner ... dalam bidang olahraga saya akan membuka lapangan futsal dan menyewakannya kemudian pada bidang kuliner saya akan membuat kafe kecil-kecilan untuk nongkrong para anak muda :))))
Tugas 6 HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam.
Istilah harmonisasi dan standardisasi seolah-olah memiliki arti yang sama. Secara umum, standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standardisasi sukar untuk diimplementasikan secara internasional.
Sedangkan harmonisasi lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu ukuran umtuk semua tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir.
Harmonisasi akuntansi mencakup:
1. Harmonisasi akan standar akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan.
2. Harmonisasi akan pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3. Harmonisasi akan standar audit.
Harmonisasi Internasional memiliki beberapa manfaat, yaitu:
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan resiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
Pada saat standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dalam latar belakang tradisi dan lingkungan ekonomi sosial, maka beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah tantangan secara politik tidak dapat diterima tehadap kedaulatan nasional.
Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi guna mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
1. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asla, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran0ukuran akuntansi penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2. Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “timbal balik”/resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari:
a. Perjanjian Internasional atau Politis
b. Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara profesional)
c. Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional
Organisasi Internasional Utama yang Mendorong Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional:
1. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4. Federasi Internasional Akuntansi (IFAC)
5. Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari KonferensiPerserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development – UNCTAD).
6. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja sama dan Pembangunan Ekonomi_Kelompok Kerja OEDC)
Badan Standar Akuntansi Internasional
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh organisasi akuntansi profesional di sembilan negara.
Tujuan IASB adalah:
1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan standar akuntansi internasional dan pelaporan keuangan internasional kearah solusi berkualitas tinggi.
Konvergensi IFRS
Dunia akuntansi saat ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi Keuangan Internasional IFRS.
Tentang tujuan penerpan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari :
• Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mengandung informasi berkualitas tinggi
• Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
• Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
• Meningkatkan investasi
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem IFRS sebagai standar global, yaitu:
• Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti, standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di delutuh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal.
• Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik.
• Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi.
• Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
Demikian peran regulator dalam mengasosialisasikan betapa besar tujuan dan manfaat yang diperoleh menuju ke IFRS. “perusahaan juga akan menikmati biaya modal yang lebih rendah, konsolidasi yang lebih mudah, dan sistem teknologi informasi yang terpadu”, kata Patrick Finnegan, anggota Dewan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standar Board/IASB), dalam Seminar Nasional IFRS di Jakarta.
Perlunya Harmonisasi Standar Akuntansi Indonesia
Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi international untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian, untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya, namun sifatnya baru harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas standar internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi internasional tersebut terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga secara internasional. Jika terjadi jual beli daham di Indonesia atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan. Ada beberapa pilihan untuk melakukanadopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau harmonisasi. Harmonisasi adalah kita yang menentukan mana saja yang harus diadopsi, sesuai kebutuhan. Contohnya adalah PSAK no 24, itu mengadopsi sepenuhnyaIAS no 19. Standar berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit. Bapepam telahmemberikan sinyal kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang akan kita hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi. Dalam pernyataannya bapepam menjelaskan bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk Indonesia yang listing di bursa efek di negara lain. perusahaan asing akan kesulitan untuk membandingkan laporan keuangan sesuai standar nasional kita, sebaliknya perusahaan indonesia yang listing di negara lain juga cukup kesulitan untuk membandingkan laporan keuangan sesuai standar di negara tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia, dan aliran modal akan berkurang dantidak mengglobal.
SUMBER :
http://nunung-nur.blogspot.com/2011/05/harmonisasi-akuntansi-internasional.html
http://septiyan-akuntansi.blogspot.com/2013/06/harmonisasi-akuntansi-international.html
http://estuputri.wordpress.com/2013/04/28/harmonisasi-akuntansi-internasional/
Tugas 5 : PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA ( INFLASI )
PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA ( INFLASI )
DEFINISI PERUBAHAN HARGA
Fluktuasi nilai mata uang dan perubahan dalam harga uang
atas barang dan jasa merupakan karakteristik yang terpisahkan dalam bisnis
internasional. Untuk memahami istilah perubahan harga ( changing
princes ), kita harus membedakan antara pergerakan harga umum dan
pergerakan harga spesifik, yang keduanya termasuk dalam istilah perubahan harga
itu. Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secra rata-rata harga seluruh
barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Kenaikan harga
secara keseluruhan disebut inflasi ( inflation), sedangkan penurunan harga
disebut deflasi ( deflation ).
Inflasi telah menjadi fakta yang penting dan tetap di hampir
semua Negara di dunia. Perubahan nilai mata uang moneter bener-bener diakui
para akuntan dewasa ini, tetapi tedapat pertentangan mengenai cara teoritis dan
praktis untuk menyelesaikannya. Di Amerika Serikat, FASB Statetment No. 33
mangharuskan pengungkapan khusus oleh perusahaan-perusahaan besar tertentu,
tetapi tidak merinci kaitan pengungkapan ini dengan laporan keuangan utama.
Unit moneter yang tidak stabil adalah suatu kendala penfukuran dalam pendekatan
induktif-deduktif terhadap teori akuntansi.
DAFTAR ISTILAH AKUNTANSI INFLASI
Atribut. Karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur
untuk keperluan akuntansi. Contoh biaya hostori atau biaya penggantian
merupakan atribut suatu aktiva.
Penyesuaian biaya kini. Nilai penyesuaian aktiva untuk
perubahan dalam harga tertentu.
Kekayaan yang dapaat dihapuskan. Jumlah aktiva bersih suatu
perusahaan yang dapat ditarik tanpa mengurangi besar awalnya aktiva bersih.
Mekanisme Penyesuaian. Menfaat berupa keuntungan daya beli
pemegang saham yang berasal dari pendanaan utang dan pertanda bahwa perusahaan
tidak perlu mengakui tambahan biaya pengganti atas aktiva operasi sehubungan
dengan aktiva tersebut didanai melalui utang.
Ekuivalen Daya Beli Umum. Jumlah uang yang telah disesuaikan
terhadap perubahan dalam tingkat harga umum.
Keuntungan kepemilikan suatu investasi. Kenaikan biaya kini
suatu aktiva nonmoneter.
Hiperinflasi. Laju inflasi yang sangat besar terjadi pada
saaat tingkat harga umum dalam suatu perkekonomian meningkat sebesar lebih dari
25 % pertahun.
Inflasi. Keniakan dalam tingkat harga umum seluruh barang
dan jasa dalam suatu perkeonomian.
Aktiva Moneter. Klaim terhadap jumlah mata uang yang tetap
dimasa depan seperti kas atau piutang usaha.
Keuntungan Moneter. Kenaikan dalam daya beli secara umum
yang terjadi karena terdapatnya kewajiban moneter selama periode inflasi.
Kewajiban Moneter. Suati kewajiban untuk membayar jumlah
mata uang tetap dimasa depan seperti utang usaha atau uang dengan suku bunga
tetap.
Kerugiaan Moneter. Penurunan dalam daya beli secara umum
yang terjasi karena terdapatnya aktiva moneter selama periode inflasi.
Penyesuaian Modal Kerja Moneter. Pengaruh perubahan harga
khusus terhadap seluruh jumlah modal kerja yang digunakan oleh suatu usaha
dalam menjalankan operasinya.
Jumlah Nominal. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan
dengan perubahan harga.
Aktiva Moneter. Aktiva yang tidak menunjukkan adanya klaim
tetap terhadap kas seperti persediaan, aktiva tetap, dan peralatan.
Penyesuaian Paratis. Suatu penyesuaian yang mencerminkan
perbedaan antara inflasi di Negara induk perusahaan dan perusahaan tuan rumah.
Kewaajiban Mometer. Suatu utang yang tidak mengharuskan
pembayaran jumlah kas tetap dimasa depan seperti uang muka pelanggan.
Aktiva Permanent. Istilah di Brasil utnuk aktiva tetap,
gedung, investasi, beban tangguhan dan depresiasi terkait serta jumlah deplasi
atau amortisasi.
Indeks Harga. Suatu rasio biaya dimana
pembilang/numeratornya adalah biaya dari suatu keranjang barang dan jasa yang representative
dalam tahun berjalan, sedangkan penyebutnya adalah biaya dari keranjang barang
dan jasa yang sama pada tahun dasar.
Daya Beli. Kemampuan umum dari suatu unti moneter untuk
memperoleh barang dan jasa.
Laba Riil. Laba bersih yang telah disesuaikan untuk
perubahan harga.
Biaya Penggantian. Biaya kini untuk mengganti potensi jasa
suatu aktiva dalam keadaan normal usaha.
Mata Uang Pelaporan. Mata uang yang digunakan suatu
perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
Metode nyatakan kembali-translasikan. Digunakan pada saat
suatu induk perusahaan mengkonsolidasikan akun-akun anak perusahaan luar negeri
yang beralokasi disebuah lingkungan berinflasi.
Prubahan Harga Khusus. Perubahan dalam harga untuk komoditas
khusus seperti persediaan atau peralatan.
Metode tranlasikan-nyatakan kembali. Suatu metode
konsolidasi pertama-tama dengan mentranslasikan akun-akun laporan keuangan anak
prusahaan luar negeri ke dalam mata uang induk perusahaan kemudian dinyatakan
kembali jumlah yang ditraslasikan terhadap inflasi induk perusahaan.
LAPORAN KEUANGAN DAPAT MEMILIKI POTENSI UNTUK MENYESATKAN
SELAMA PERIODE PERUBAHAN HARGA
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang di catat sebesar
biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya ( yang lebih tinggi
). Ketidak akuratan pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang
didasarkan pada data seri waktu historis (2) anggaran yang menjadi dasar
pengukuran kinerja dan (3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh
inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebig pada gilirannya
akan menyebabkan :
Kenaikan dalam proporsi pajak
Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham
Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja
Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah ( seperti
pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar )
Kegagalan untuk menyesuaikan data keungan perusahaan
terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi
pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja
operasi perusahaan yang dilaporkan. Dalam periode inflasi, pendapatan umumnya
dinyatakan dalam mata uang dengan daya beli umum yang lebih rendah ( yaitu daya
beli perode ini ), yang kemudian diterapkan terhadap beban terkait. Prosedur
akuntansi yang konvensional juga mengabaikan keuntungan dan kerugian daya beli
yang timbul dari kepemilikan kas ( ekuivalennya ) selama periode inflasi.
Oleh karena itu, mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit
berguana dilakukan karena :
Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi
dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan.
Mengelola masalah yang timbulkan oleh perubahan harga
tergantung pada pemahaman yang akurat atas masalah tersebut.
Laporan dari para menajer mengenai permasalahan yang
disebabkan oleh perubahan hatga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha
menerbitkan iformasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.
Meskipun laju melambat, akuntansi perubahan harga tetap
berguna karena efek kumulatif inflasi yang rendah dalam beberapa waktu dapat
signifikan. Pengaruh distorsi inflasi masa lalu dapat juga bertahan selama
bertahun-tahun, mengingat umur panjang kebanyakan harta.
JENIS PENYESUAIAN INFLASI
Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang berbada
terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan kinerja operasi suatu perusahaan dan
ditimbulkan oleh adanya tujuan-tujuan berbeda yang tersembunyi. Akuntansi untuk
laporan keuangan atas perubahan tingkatan harga umum disebut sebagai model daya
beli konstan biaya historis. Akuntansi untuk perubahan harga khusus disebut
sebagai model biaya kini.
PENYESUAIAN TINGKAT HARGA UMUM
Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat
harga umum ( daya beli ) disebut sebagai mata uang konstan biaya historis atau
ekuivalen daya beli umum. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian
rupa disebut sebagai jumlah nominal. Sebagai contoh, selama periode kenaikan
harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan di dalam neraca sebesar biaya akuisisi
awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya
dialokasikan terhadap laba periode kini ( dalam bentuk beban depresiasi ),
pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang
mencerminkan daya beli ( yang lebih tinggi ) dari periode terdahulu saat aktiva
tersebut dibeli. Oleh karena itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk
perubahan-perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan dengan
transaksi.
Indeks Harga
Perubahan tingkat harga umum diukur dengan indeks tingkat
harga dalam bentuk Jumlah p1q1 / Jumlah p0q0 dimana p = harga
suatu barang tertentu dan q = kuantitas yang dikonsumsi. Suatu indeks harga
adalah rasio biaya. Contoh, jika sebuah keluarga yang terdiri dari empat orang
menghabiskan uang $20.000 untuk membeli sebuah keranjang barang dan jasa yang
representive pada akhir tahun 1 ( tahun dasar – awal tahun 2 ) dan $22.000
untuk membeli keranjang yang sama setahun kemudian ( awal tahun 3 ), indeks
harga akhir tahun pada tahun 2 adalah $22.000/$20.000 atau 1,1. Angka ini
menujukkan adanya laju inflasi sebesar 10 % selama tahun 2. Demikian pula
halnya, apabila keranjang dalam contoh diatas $23.500 bagi suatu keluarga yang
terdiri dari 4 orang pada tahun 2 kemudian ( akhir tahun 3 ), maka indeks
tingkat harga umum akan menjadi $23.500/$20.000 atau 1,175 yang menunjukkan
laju inflasi 17,5 % semenjak tahun dasar. Indeks untuk tahun dasar adalah
$20.000/$20.000 atau 1.
Penggunaan Indeks Harga
Angka indeks harga digunakan untuk mentraslasikan jumlah
yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir
periode. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut :
GPLc / GPLtd x Jumlah Nominaltd = PPEc
GPLc / GPLtd x Pendapatan Total = PPEc
Dimana :
GPL = indeks harga umum
c = periode
kini
td = tanggal
transaksi
PPE = ekuivalen daya beli umum
Objek Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Secara tradisional, laba merupakan bagian dari kekayaan
perusahaan ( yaitu aktiva bersih ) yang dapat ditarik oleh perusahaan selama
suatu periode akuntansi tanpa mengurangi kekayaannya hingga dibawah posisi
awal. Dari mana datangnya kerugian moneter? Selama inflasi perusahaan akan
mengalami perubahan kekayaan yang tidak berkaitaan dengan kegiatan operasinya.
Perubahan muncul dari aktiva atau kewajiban moneter, kewajiban untuk
membayarkan mata uang dengan jumlah yang tetap dimasa depan. Aktiva moneter
mencakup kas dan piutang usaha yang umumnya akan menghilangkan daya beli selama
periode inflasi. Kewajiban moneter mencakup kebanyakan utang yang umumnya akan
menimbulkan keuntungan daya beli selama periode inflasi.
PENYESUAIAN BIAYA KINI
Model biaya kini berbeda dengan akuntansi konvensional dalam
dua aspek utama yaitu (1) Aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini bukan
biaya historis (2) Laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan
oleh perusahaan dalam suatu periode ( tanpa pertimbangan komponen pajak ),
namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau model fisik
perusahaan. Satu cara untuk mempertahankan modal adalah dengan menyesuaikan
posisi aktiva bersih awal perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam
ekuivalen biaya kini aktiva selama periode berjalan.
Metode mana yang baik?
Penyesuaian biaya kini berpendapat bahwa usaha tidak
dipengaruhi oleh inflasi umum, tetapi lebih dipengaruhi oleh kenailan biaya
operasi khusus dan pengeluaran aktiva tetap.
Group Modelo diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan, disajikan ulang sebagai berikut :
Persediaan
Pos-pos ini dinilai berdasarkan metode masuk terakhir,
keluar pertama dan disajikan ulang dengan menggunakan metode biaya penggantian
atau manufaktur.
Harga Pokok Penjualan
Penyajian ulang akun ini dinilai berdasarkan nilai
persediaan yang dinyataan ulang.
Aktiva Tetap
Pos-pos ini dicatat berdasarkan biaya akuisisi, dan
disajikan ulang dengan menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari Nasional
Consumer Indeks/Indeks Harga Konsumen Umum, sehingga menjadi nilai penggantian
bersih yang sesuai ditentukan oleh penilai ahli independent pada tanggal 31 Des
20XX, dan sesuai denga tanggal akuisisi apabila pembelian dilakukan setelah
tanggal tersebut.
Depresiasi
Pos ini dihitung berdasrkan nilai penyajian ulang aktiva
tetap, yang dipertimbangkan ebagai dasar, perkiraan masa manfaat ditentukan
oleh penilai independent.
Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
Akun ini disajikan ulang dengan menggunakan faktor inflasi
yang diperoleh dari NCPI, menurut umur atau tanggal kontribusinya.
Keridakcukupan dalam penyajian ulang ekuitas pemegang saham
Saldo akun ini disajikan dengan penjumlahan aljabar dari
hasil kepemilikan aktiva nonmoneter dan akumulasi hasil moneter ekuitas.
Hasil dari kepemilikan aktiva nonmoneter
Pos ini menunjukka perubahan dalam nilai aktiva nonmoneter
yang disebabkan oleh hal selain inflasi.
Akumulasi hasil moneter ekuitas
Pos ini merupakan hasil yang berawal dari penyajian awal
angka-angka laporan keuangan.
SUDUT PANDANG INTERNASIONAL TERHADAP AKUNTANSI INFLASI
Amerika Serikat
Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (Statement of Financial Accounting Standards-SAFS ) No.
33 Berjudul “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini
mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap
( sebelum dikurangi dengan depresiasi ) yang bernilai lebih dari $125 juta atau
total aktiva lebih dari $1 Miliar ( setelah dikurangi dengan akumulasi
depresiasi ) untuk selama lima tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli
konstan dan biaya beli konstan biaya kini.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah
sesuai dengan SFAS No. 33 menemukan bahwa :
Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan
Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda terlalu besar
Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu
bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini
Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapan informasi
berikut untuk masing-masing dari 5 tahun terkini :
Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainnya
Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini
Keuntungan atau kerugiaan daya beli ( moneter ) atas
pos-poss moneter bersih
Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang
dapat dipulihkan yang lebih rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih
dari inlasi ( perubahan tingkat harga umum )
Setiap agregat penyesuaian translasi mata uang
asing, berdasarkan biaya kini, yang timbul dari proses konsolidasi
Aktiva bersih pada akhir tahun menurut dasar biaya kini
Laba per saham ( dari operasi berjalan ) menurut dasar biaya
kini
Deviden per saham biasa
Harga pasar akhir tahun per lembar saham biasa
Tingkat Indeks Harga Konsumen ( Consumer Price
Index-CPI ) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan
INGGRIS
Komite Standar Akuntansi Inggris ( Accounting Standard
Committee-ASC ) menerbitkan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16
( Statement of Standards Accounting Practice-SSAP 16), “Akuntansi
Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan maret 1980. SSAP 16 berbeda
dengan SFAS 33 dalam 2 hal yaitu :
Standar AS menghaaruskan akuntansi dolar konstan dan biaya
kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal
Penyesuaian inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi,
laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca
biaya kini, beserta catatan penjelasan
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai pelapor keuangan
dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis
Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan
dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini
Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun
yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai
BRASIL
Akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brasil hari ini
mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan, hukum perusahaan Brasil dan Komisi
Pengawas Pasar Modal Brasil. Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum
perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanent dan ekuitas pemegang
saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh Pemerintah Federal untuk
mengukur devaluasi mata uang local. Aktiva permanent meliputi aktiva tetap,
gedung, investasi, beban tanguhan dan deprsiasi terkait, serta akun-akun
amortisasi atau deplesi ( termasuk setiap provisi kerugiaan yang terkait ).
Akun-akun ekuitas pemegang saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan,
cadangan revaluasi, laba ditahan, dan akun cadangan modal yang digunakan untuk
mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal.
BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
IAS 29 pelaporan keungan dalam Perekonomian Hiperinflasi
mewajibkan ( dan bukan hanya merekomendasikan ) penyajian ualang informasi
laporan keuangan utama. Secara khusus, laporan keuangan suatu perusahaan yang
melakukan pelaporan dalam mata uang perkekonomian hiperinflasi, apakah
didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus
disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca.
Isu-isu Mengenai Inflasi
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu.
Keempat isu yaitu :
Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik
mengukur pengaruh inflasi
Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi
Akuntansi inflasi luar negeri
Menghindari fenomena kejatuhan ganda
Keuntungan dan Kerugiaan Inflasi
Keuntungan dan kerugiaan pos-pos moneter di Amerika Serikat
ditentukan dengan menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan akhir
serta transaksi dalam seluruh aktiva dan kewajiban moneter ( termasuk utang
jangka panjang ). Angka yang dihasilkan diungkapkan sebagai pos terpisah.
Perlakuan ini memandang keuntungan dan kerugiaan pos-pos moneter sebagai hal
yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain.
Di Inggris, keuntungan dan kerugian pos-pos moneter
dipisahkan menjadi modal kerja moneter dan mekanisme penyesuaian. Kedua angka
tersebut ditentukan melalui perubahan harga khusus ( dan bukan umum ).
Mekanisme penyesuaian mengindikasikan manfaat ( atau biaya ) kepada pemegang
saham berasal dari pembiayaan utama selama suatu periode perubahan harga.
Angka-angka ini ditambahkan atas ( dikurangi dari ) laba operasi biaya kini
untuk menghasilkan ukuran kemakmuran yang dapat dihapuskan yang disebut sebagai
“ Laba Biaya Kini Tertribusi Kepada Pemegang Saham “.
Pendekatan Brasil yang tidak lagi diwajibkan, tidak
menyesuaikan aktiva dan kewajiban kini secara eksplisit, karena jumlah-jumlah
ini dinyatakan dalam hal nilai yang dapat direalisasi. Namun demikian,
peyesuaian dan penyajian bersih aktiva pemanen atau kerugian daya beli umum
atas pendanaan modal kerja yang berasal dari utang atau kewajiban. Penyesuaian
aktiva permanen yang melebihi penyesuaian ekuitas menunjukkan keuntungan daya
beli. Sebaliknya, penyesuaian ekuitas yang lebih besar dari penyesuaian aktiva
permanen menunjukkan adanya sebagai modal kerja yang didanai oleh ekuitas.
Kerugiaan daya beli diakui untuk bagian ini selama periode inflasi.
Keuntungan dan Kerugiaan Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2
bagian :
Laba operasi ( perbedaan antara pendapatan kini dan biaya
kini sumber daya yang dikonsumsi )
Keuntungan yang belum direalisasi yang timbul dari
kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan
dengan inflasi
Akuntansi Untuk Inflasi Di Luar Negeri
Di Amerika Serikat, FASB berupaya untuk membahas masalah
inflasi dengan mewajibkan perusahaan pelapor yang besar untuk melakukan
ekspresimen dengan pengungkapan daya beli konstan biaya histories dan
pengungkapannya biaya kini. Oleh karena itu, investor memerlukan laporan
keuangan yang disesuaikan dengan tingkat harga spesifik ( model biaya kini yang
digunakan ) menentukan jumlah maksimum yang dapat dibayarkan oleh perusahaan
sebagai deviden ( kekayaan yang dapat dibagikan ) tanpa mengurangi kapasitas
produktifnya. Model biaya histories tetap saja adalah model biaya historis.
Prosedur penyesuaian tingkat harga lebih disukai berikut ini
:
Sajikan ulang laopran keuangan seluruh anak perusahaan, baik
domestic secara spesifik maupun asing, dan laopran induk perusahaan untuk
mencerminkan perubahan dalam harga spesifik ( sebagai contoh biaya kini )
Translasikan akun-akun seluruh anak perusahaan diluar negeri
kedalam nilai ekuivalen mata uang domestic dengan menggunakan suatu nilai
konstan ( yaitu kurs valuta asing pada tahun dasar atau tahun sekarang )
Gunakanlah indeks harga spesifik yang relavan dengan apa
yang dikonsumsi oleh perusahaan dalam menghitung keuntungan atau kerugiaan
moneter
Menghindari Kejatuhan Ganda
Pada saat menyajikan ulang akun-akun luar negeri terhadap
inflasi di luar negeri. Seseorang harus berhati-hati untuk menghindari apa yang
disebut sebagai kejatuhan ganda. Masalah ini muncul karena inflasi local
langsung berpengaruh kurs yang digunakan dalam translasi. Apabila teori ekonomi
mengasumsikan bahwa terdapat hubungan terbalik antara laju inflasi internal
suatu Negara dan nilai eksternal mata uangnya, bukti-bukti menunjukkan bahwa
hubungan seperti ini jarang sekali bertahan ( paling tidak dalam jangka pendek
). Dengan demikian ukuran penyesuaian yang terjadi untuk menghapuskan kejatuhan
ganda akan berbeda-beda tergantung pada sejauh mana kurs dan perbedaan inflasi
berhubungan secara negative.
Contoh akuntansi persediaan berikut ini menunjukkan hubungan
antara inflasi dan translasi mata uang luar negeri. Perusahaan dalam contoh ini
menggunakan metode penilaian persediaan FIFO dan melakukan translasi persediaan
ke dalam dolar dengan kurs ini. Kita mengasumsikan beberapa hal berikut ini :
Inflasi Negara local adalah 20 % selama tahun yang beru saja
berakhir. Inflasi di AS adalah sebesar 6 % selama tahun teersebut
Kurs nilai tukar pembukuan pada tanggal 1 Januari adalah
LC1=$1,00
Kurs nilai tukar penutupan pada tanggal 31 Desember adalah
LC1=$0,88
Devaluasi mata uang selama tahun untuk mempertahankan
paritas daya beli adalah 12 %
Persediaan dalam mata uang local adalah sebesar LC200 pada
tanggal 1 Januari dan LC240 pada tanggal 31 Desember
Tidak ada perubahan yang terjadi menyangkut jumlah fisik
persediaan selama tahun tersebut.
Dari paparan tentang pelaporan keuangan dan perubahan harga
menurut saya setiap perusahaan yang sudah bonafit wajib melakukan pelaporan
keuangannya bahkan ke public atau masyarakat juga. Dan jika kita ingin
melakukan bisnis internsioanal kita tidak bisa dipisahkan dengan nilai mata
auang dan perubahan harga uang atas barang dan jasa. Dalam suatu perekonomian
bisa mengalami yang namanya perubahan harga. Perubahan harga tersebut ada yang
namanya inflasi ( kenaikan harga secara keseluruhan ) dan deflasi ( penurunan
harga ). Disetiap Negara memiliki perbedaan dalam hal penilaian biaya kini yang
dikaitkan terhadap inflasi di pemaparan diatas di jelaskan tentang sudut
pandang internasional terhadap akuntansi inflasi antara Negara Amerika Serikat,
Inggris dan Berasil. Dari itu semua ada keuntungan dan kerugiaan inflasi pada
Negara Amerika Serikat, Inggris dan Brasil dan juga Kepemilikan.
SUMBER :
http://endangkusumawati.blogspot.com/2013/06/pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga.html
http://sitimaryamah.wordpress.com/2013/04/19/pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga/
http://yongija.blogspot.com/2013/05/materi-6-pelaporan-keuangan-dan.html
Tugas 4 : TRANSLASI MATA UANG ASING
ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu
mata uang ke mata uang lainnya.Translasi mata uang asing dilakukan untuk
mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca
informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan
laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing
induk perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing,
yaitu:
1. mencatat transaksi mata
uang asing;
2. memperhitungkan efeknya
perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
3. berkomunikasi dengan
peminat saham asing.
LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot,
pasar forward, atau pasar swap.
· Kurs pasar
spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar
negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat
mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
· Kurs pada
pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang
telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi pada pasar
forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat
palsu pasar forward.
· Transaksi
kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau
penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF
TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan
neraca mata uang asing terhadap mata uang domestic, yaitu:
· Kurs saat
ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
· Kurs
historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama
kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
· Kurs
rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis
atau saat ini.
Tipe dalam Penyesuaian Tukar-Menukar
· Transaksi
Mata Uang Asing
Kriteria Mata Uang Fungsional
Faktor Ekonomi
|
Mata Uang Lokal sebagai Mata Uang Fungsional
|
Mata Uang Induk Perusahaan sebagai Mata Uang Fungsional
|
Arus Kas
|
Menggunakan mata uang local dan tidak berpengaruh terhadap
arus kas
|
Berpengaruh secara langsung terhadap arus kas dan
dikembalikan ke induk perusahaan
|
Harga Jual
|
Sangat tidak peduli dengan tingkat perubahan nilai tukar
dan diatur oleh kompetisi local
|
Responsif terhadap perubahan nilai tukar dan dilakukan
oleh kompetisi internasional
|
Harga Pasar
|
Kebanyakan pada negara adidaya dan menggunakan mata uang
local
|
Kebanyakan pada negara induk dan menggunakan mata uang
negara induk
|
Anggaran Biaya
|
Sering terjadi pada daerah local
|
Sangat berkaitan dengan faktor produktif yang diberikan
dari induk perusahaan
|
Keuangan
|
Menggunakan mata uang local dan dilayani oleh operasional
local
|
Diberikan oleh induk perusahaan atau bergantung pada induk
perusahaan agar memenuhi kewajiban jangka panjang
|
Internal Perusahaan
|
Jarang, tidak ekstensif
|
Sering kali dan transaksi yang ekstensif
|
· Perspektif
Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil
atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal
dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
· Perspektif
Transaksi Ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang
mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan
pendapatan.
TRANSLASI MATA UANG ASING
· Metode
Nilai Tukar Tunggal
· Metode
Nilai Tukar Ganda
· Metode
Current-Noncurrent
· Metode
Moneter-Nonmoneter
· Metode
Kurs Sementara
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang
asing, yaitu:
1) Penangguhan
2) Penangguhan dan Amortisasi
3) Penangguhan Sebagian
4) Tidak Ada Penangguhan
PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING
Beberapa perspektif historis tentang akuntansi translasi
mata uang asing di Negara Amerika, sebagai berikut:
1) Pra-1965
Praktik translasi mata uang asing masih dipandu oleh BAB 12
dari Accounting Research Bulletin No. 43.
2) 1965-1975
Translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan
mata uang asing pada kurs saat ini diperbolehkan setelah Accounting Principles
Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.
3) 1975-1981
FASB mengeluarkan FAS No. 8 pada tahun 1975.
4) 1981-Sekarang
FASB mengeluarkan Satetement of Financial Accounting
Standards No. 52 pada tahun 1981.
GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI INTERNATIONAL 21
· Translasi
saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah:
1) Seluruh asset dan kewajiban
asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku
pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
2) Pendapatan dan beban
ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi,
walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3) Keuntungan dan kerugian
dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah.
Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi
hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan
tidak bernilai.
· Translasi
saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
1) Aset dan kewajiban serta
nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai
tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan
modal ditranslasikan pada kurs historis.
2) Pendapatan dan beban
ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item
yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban
depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3) Keuntungan dan kerugian
translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
· Translasi
saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat
pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah
mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang
dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu
ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.
PERMASALAHAN PERHITUNGAN
· Perspektif
Laporan
· Harga
Perolehan
· Konsep
Pendapatan
· Laba
Terkelola
TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara
dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga
penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya asset nonmoneter yang
bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya
mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya
SUMBER :
http://andamifardela.wordpress.com/2011/05/11/translasi-mata-uang-asing/
Subscribe to:
Posts (Atom)